Jakarta, Motoris – Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (AS) atau Enviromental Protection Agency (EPA) menetapkan standar emisi gas buang kendaraan bermotor menjadi 85 gram per mil tahun 2032. Artinya, penjualan mobil bensin dan solar bakal dibunuh alias dilarang dalam waktu kurang dari 10 tahun ke depan.
Sayangnya, pabrikan mobil bukannya mendukung rencana itu, tetapi malah terkesan keder alias gamang. Wajar saja mengingat penjualan mobil listrik (EV) turun belakangan ini.
Sementara itu, EPA memprediksi standar itu mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 7 miliar ton hingga 2055. Jumlah itu setara empat kali dari total emisi sektor transportasi AS pada 2021.
“Ini akan menguntungkan kesehatan publik, karena udara lebih bersih. Selain itu, akan banyak tercipta lapangan kerja baru di industri otomotif, seiring naiknya produksi EV jenis pickup dan juga lainnya,” tulis EPA, dikutip dari oilprice.com, Jumat (22/3/2024).
Standar baru EPA ini sebenarnya segaris dengan yang dilakukan Uni Eropa dan Inggris. Tujuannya sama, yakni membunuh mobil bensin, apalagi solar.
American Petroleum Institute bersama American Fuel & Petrochemical Manufacturers langsung bereaksi keras terhadap pengumuman itu. Mereka menilai, mobil bensin hingga kini masih mendominasi di pasar AS. Sebaliknya, penjualan BEV hanya berkontribusi 8% dari total pasar.
Pada akhir tahun lalu, penjualan EV, terdiri atas PHEV dan BEV di California, pasar utama, mulai melemah. Imbasnya, para pabrikan kemungkinan merivisi rencana besar mereka terkait proyek ambisius EV.
Mereka sepertinya tidak akan mampu menjual EV sebanyak yang dahulu ditargetkan. Mereka pun melobi para pejabat untuk merelaksasi standar emisi.
Ini berhasil, karena standar EPA di atas tadinya ditargetkan berlaku pada 2030. Namun, akhirnya ditunda menjadi 2032. Faktanya, waktu dua tahun alias 2030-2032 belum tentu juga bisa membuat penjualan EV tinggi.
Dengan standar EPA itu, porsi penjualan EV harus mencapai 31-40% pada 2032. Ini rasanya sulit bagi pabrikan mengingat sekarang realisasinya masih sangat rendah.
“Standar ini akan tidak menyenangkan orang. Regulasi ini membuat mobil bensin tidak akan tersedia atau bahkan dilarang,” tulis dua asosiasi itu. (gbr)
Discussion about this post